Luwu Timur, fokusfakta.id – Sikap rendah hati atau tawadhu’ merupakan salah satu akhlak mulia yang sangat dijunjung tinggi dalam ajaran Islam. Keteladanan ini tercermin dalam pribadi Abu Bakar bin Abdillah, seorang sahabat yang dikenal memiliki hati yang lembut dan selalu merasa rendah di hadapan Allah, 4/10/2025.
Diriwayatkan, ketika melihat seseorang yang lebih tua, Abu Bakar bin Abdillah berkata:
“Orang ini lebih baik dariku, karena ia telah beribadah kepada Allah sebelumku.”
Dan ketika melihat orang yang lebih muda, beliau pun berkata:
“Orang ini lebih baik dariku, sebab aku telah melakukan dosa lebih banyak darinya.”
Dalam bahasa Arab, kisah ini disebutkan:
كَانَ بَكْرُ بْنُ عَبْدِ اللهِ إِذَا رَأَى شَيْخًا قَالَ: هَذَا خَيْرٌ مِنِّي عَبَدَ اللهَ قَبْلِي،
وَإِذَا رَأَى شَابًّا قَالَ: هَذَا خَيْرٌ مِنِّي ارْتَكَبْتُ مِنَ الذُّنُوبِ أَكْثَرَ مِمَّا ارْتَكَبَ
(Hilyatul Auliya’, 2/225)
Artinya:
“Abu Bakar bin Abdillah, apabila melihat seorang yang sudah tua, ia berkata: ‘Orang ini lebih baik dariku, karena ia telah beribadah kepada Allah sebelumku.’
Dan apabila melihat seorang yang masih muda, ia berkata: ‘Orang ini lebih baik dariku, karena aku telah melakukan dosa lebih banyak darinya.’”
Ungkapan ini mengandung pelajaran mendalam tentang makna tawadhu’. Seorang mukmin sejati akan selalu melihat kelebihan orang lain dan kekurangan dirinya sendiri. Ia tidak mudah merasa lebih baik dari siapa pun, karena sadar bahwa hanya Allah yang mengetahui siapa yang paling mulia di sisi-Nya.
Kerendahan hati semacam ini menjadi tanda kebersihan hati dan kedalaman iman. Semakin seseorang mengenal Allah, semakin ia merasa kecil di hadapan-Nya dan semakin besar rasa hormatnya kepada sesama manusia.
Hikmah Pagi.
“Jangan pernah merasa lebih baik dari siapa pun.
Mungkin mereka lebih mulia di sisi Allah, meski tak terlihat oleh mata manusia.”
Penulis: Tim FokusFakta
Editor: Ria












